Massa dari FPI berkumpul di gerbang sebelah Barat Gedung Mapolda Jawa Barat, tempat Rizieq Shihab diperiksa. Sementara Massa dari GMBI dikonsentrasikan di gerbang sebelah Timur.
Kedua kelompok massa ini sengaja dipisah untuk menghindari bentrok. Seperti diketahui, massa FPI mendukung Rizieq Shihab sementara massa GMBI sebaliknya. Kedua kelompok ini sempat saling beradu mulut.
FPI menuding massa GMBI dikerahkan oleh polisi untuk menandingi aksi mereka. “Kami tidak pernah ada urusan dengan GMBI. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, saya minta pada Polda Jabar agar mengevakuasi mereka,” kata Asep Syarifudin, salah seorang pengurus FPI saat berorasi.
Bahkan “Asep mengancam akan meminta Kapolda Jabar diberhentikan jika terbukti mengerahkan massa. “Jikalau terbukti dikerahkan oleh Polda Jabar, kita minta kapolda diberhentikan," kata Asep Syarifudin.
FPI, Asep melanjutkan, akan mengawal kasus dugaan penodaan terhadap Soekarno dan Pancasila ini hingga tuntas. Mereka tidak akan rela jika Rizieq Shihab ditahan. "Kalau imam besar sampai ditahan, kita siap mati," teriak massa FPI.
Hal senada dilontarkan masa GMBI. Mereka mengatakan siap mati untuk menjaga NKRI dan toleransi. Dalam pernyataan sikapnya, GMBI menuntut Rizieq meminta maaf atas penistaannya terhadap Pancasila.
Selain itu mereka juga menganggap Rizieq telah menghina masyarakat Jawa Barat saat memelesetkan ucapan salam masyarakat Sunda, Sampurasun. Mereka menuntut agar Rizieq Shihab dihukum.
"Menuntut proses hukum ditegakkan untuk penista akar budaya Suku Sunda atas penghinaan Sampurasun," kata Ketua Umum DPP LSM GMBI, Mochaman Fauzan Rachman.
Sampai pukul 13.00 wib, kedua kelompok massa masih bertahan di depan Polda Jabar. Sementara Rizieq Shihab masih menjalani pemeriksaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rizieq Shihab tiba di Mapolda Jawa Barat pada pukul 09.25 dengan menggunakan mobil Mitsubishi Pajero Sport dengan nomor polisi B 1 FPI, Kamis 12 Januari 2016. Ia tiba dengan 9 orang Tim Kuasa Hukumnya.
Kedatangannya untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan pencemaran nama baik Presiden Soekarno dan penghinaan Pancasila yang dilaporkan oleh Sukmawati Soekarnoputri pada Oktober tahun lalu
Kedatangan Rizieq di Mapolda ini disambut ratusan massa FPI yang sejak pagi menunggu kehadirannya di depan Mapolda. Polisi mengerahkan sebanyak 700 personil pengamanan, 100 diantaranya anggota TNI.
Selain itu polisi juga menyiagakan alat keamanan lain, seperti Barakuda, pasukan barikade, dan senapan gas air mata. Mereka mengawal kedatangan Rizieq Shihab dengan ketat.
Beberapa anggota FPI yang mencoba menerobos masuk ke halaman Mapolda Jabar langsung dihalau oleh pasukan yang bersiaga di gerbang sebelah Barat Mapolda Jabar.
Rizieq tak banyak memberikan pernyataan kepada wartawan. Ia hanya mengatakan, “Sehat Wal'afiat.”. Sebelumnya ia dilaporkan sakit sehingga tidak bisa memenuhi panggilan Polda Jabar.
Dari gerbang Mapolda Jabar, Rizieq langsung memasuki ruangan Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar, tempat ia menjalani pemeriksaan.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Yusri Yunus mengatakan, Rizieq mulai diperiksa pada pukul 10.00 wib. Saat ini, kata Yusri, status Rizieq masih sebagai saksi terlapor.
"Ini kasusnya masih dalam tahap penyelidikan, belum naik ke penyidikan. Jadi statusnya (Rizieq) masih sebagai saksi," kata Yusri di Mapolda Jabar Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Kamis 12 Januari 2017
Pihaknya, Yusri melanjutkan, telah memeriksa 3 orang saksi ahli, yakni saksi ahli bahasa, cyber, dan pidana. Rencananya, masih ada sejumlah saksi lagi yang akan diperiksa sebelum menaikkan kasusnya ke tahap penyidikan.
Kasus ini bermula ketika Rizieq memberikan ceramah di Lapangan Gasibu Kota Bandung pada 2011. Menurut Sukmawati Soekarnoputri, ada materi dalam ceramah tersebut yang menghina Presiden Soekarno dan Pancasila. Karena itu, putri Bung Karno ini kemudian melaporkan Rizieq pada Oktober 2016.
No comments:
Post a Comment